Buku "Pojok Bermain Anak", Segudang Referensi Ide Bermain


Saya beberapa kali menerima pertanyaan seperti ini, “Apa kegiatan yang bisa dilakukan untuk anak usia batita atau balita?”

Seringkali saya menjawab dengan dua kata, “Bermain.” Karena sejauh yang saya ingat, ketika anak-anak saya berusia di bawah 6 tahun yang kami lakukan di rumah adalah bermain bersama.

Sebelumnya, kita bedakan dulu makna menemani anak bermain dengan bermain bersama, ya.

Menemani anak bermain artinya, anak bermain di hadapan kita bersama teman atau mainannya, kita orangtuanya mengawasi. Sedangkan bermain bersama adalah kita ikut serta bersama anak melakukan aktifitas yang sama.

Menurut teman-teman, mana yang akan lebih menyenangkan bagi anak? Tentu ketika orangtua bermain bersamanya, kan. Namun adakalanya, kita kehabisan ide ketika bermain bersama anak. Akhirnya acara bermain bersama berubah menjadi menemani anak bermain, karena orangtua jenuh. Padahal apa yang diperoleh anak ketika bermain bersama orangtuanya, dengan ketika bermain sendiri dengan mainannya itu sangat berbeda.

Sekarang sih sumber informasi tentang ide bermain bersama anak sudah banyak di internet. Tapi, kita ternyata nggak selalu terkoneksi dengan internet setiap saat juga ya. Apalagi ketika sedang bersama anak. Karena kita sendiri menjaga agar anak nggak terlalu banyak terekspos gadget.

Nah, mbak Umama M.Kom, seorang ibu satu anak, memberikan banyak ide bermain bagi anak usia dini berdasarkan pengalamannya bermain bersama Dira, puterinya yang menjalankan homeschooling. Bukunya berjudul “Pojok Bermain Anak.” Dalam buku ini, mbak Umama menjelaskan tentang kenapa dunia anak khususnya ketika usia dini perlu banyak bermain dan permainan apa saja yang baik untuk mereka.

“Banyak di antara kita yang mengira kalau PAUD hanyalah sebutan untuk lembaga-lembaga formal seperti TK yang terdaftar oleh Dinas Pendidikan. Padahal, keluarga pun sebenarnya bisa turut berperan dalam pendidikan anak usia dini di rumah, yang kemudian disebut sebagai jalur pendidikan informal. Atau saat ini hits dengan istilah “homeschooling usia dini” alias PAUD di rumah.

Dalam buku ini, penulis menjelaskan berbagai hal mengenai pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui implementasi 100 macam aktivitas permainan yang sudah dilakukan penulis dalam program homeschooling usia dininya. Berbagai aktivitas tersebut mudah dipahami, dilakukan, serta dimodifikasi oleh Anda yang ingin mendidik sendiri putera-puterinya di rumah.

Buku ini akan menjadi panduan yang sangat membantu Anda dalam mendidik si kecil di rumah, karena sejatinya, tempat belajar paling ideal buat anak usia dini itu di rumah, bersama kita, orangtuanya” (Umama M.Kom, Blurb buku Pojok Bermain Anak).

 

DUNIA ANAK USIA DINI

Adalah tugas pertama orang tua untuk menemani kehidupan anak-anak di awal kehidupan mereka, menemani mereka dengan kasih sayang dan mendidik mereka dengan cara yang menyenangkan. Pendidikan anak sejatinya dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan. Begitu anak lahir, ada berbagai tahapan pendidikan yang bisa dilakukan oleh orangtua.

Anak usia 0 – 1 tahun atau bayi. Pada masa ini orangtua berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar anak. Di sini, anak mulai membutuhkan stimulasi sesuai tahapan perkembangan fisik dan mentalnya, namun tidak banyak.

Anak usia 1-6. Di usia inilah yang disebut dengan anak usia dini, dimana anak belum masuk usia sekolah. Yang dibutuhkan oleh anak adalah stimulasi untuk merangsang pertumbuhan otaknya.

Anak usia 7-12. Ketika anak sudah memasuki usia sekolah, orangtua sudah boleh memberikan pendidikan kognitif. Polanya tidak lagi hanya melalui bermain, namun tetap perlu dibuat menyenangkan.

Ketika anak berada dalam usia 1-6 tahun terjadi suatu proses yang cukup penting dalam perkembangan otaknya. Saat ini, simpul-simpul sinaps dalam sel otak anak sedang melakukan banyak sambungan. Sambungan-sambungan sel syaraf inilah yang menopang kecerdasan otak anak.

Supaya otak anak berkembang optimal selain kebutuhan biologis yang cukup, anak juga memerlukan stimulasi.

Bicara tentang stimulasi, kita nggak perlu berpikir ribet. Nggak usah terbayang alat peraga, teori montesori atau memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang mahal. Kalau kita merasa masih bisa bermain bersama anak, kita bisa mempraktikkan apa yang dicontohkan mbak Umamah dalam buku Pojok Bermain Anak ini.

Tidak hanya ide kreatif, dalam buku Pojok Bermain Anak juga dijelaskan tentang beragam jenis stimulasi. 

Beberapa jenis stimulasi yang bisa saya kutip di sini diantaranya:

1. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

Stimulasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian, membentuk akhlak yang baik (karakter), memperkenalkan nilai yang dianut keluarga dan membangun kebiasaan baik (halaman 6).

2. Stimulasi Minat, Bakat dan Potensi Anak

Menggali minat dan bakat bisa dilakukan sejak dini lho. Sebagai pengalaman pribadi, saya menemukan minat Naufal sejak usianya kurang dari 3 tahun dan ternyata dari minat inilah dia menemukan bidang yang ditekuninya sekarang.

3. Melatih Motorik Kasar dan Halus

Gerakan fisik (baik kasar maupun halus) selain baik untuk melatih koordinasi alat gerak dan sensori, juga baik untuk merangsang otak.

4. Mengenali Beragam Kecerdasan yang Dimiliki Anak

Pernah mendengar dengan teori Multiple Intellegence yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner, kan? Nah, silakan membaca buku Pojok Bermain Anak untuk menemukan penjelasan lengkapnya.

 

IDE BERMAIN ANAK USIA DINI

Banyak tantangan ketika bermain dengan anak usia dini, misalnya energi mereka yang nggak habis-habis, cepat bosan atau mudah teralihkan, dan kreatifitas & imajinasi mereka yang tanpa batas. Supaya bisa mengakomodir kebutuhan mereka, kita harus punya cadangan batere dan tabungan ide.

Mbak Umama M.Kom sepertinya memang cukup kreatif dan telaten menemani Dira bermain. Ya, yang beliau lakukan hanyalah bermain. Beliau menyebutnya dengan istilah permainan sederhana namun terkonsep. Karena proses bermain ini mempunyai tujuan, yaitu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dan tujuan itu harus bisa tercapai (halaman 6).

Ada 100 permainan yang bisa kita adopsi dari buku Pojok Bermain Anak ini, sesuai jenis stimulasinya. Saya beri beberapa contoh ya:

  • Miniatur lalu lintas
  • Miniatur kebun binatang/peternakan
  • Miniatur pelangi
  • Balon roket
  • Pemainan sensomotorik ala Busy Bag
  • Bath painting
  • Refurbished book
  • Fingerprint tree
  • Homemade playdough
  • Piknik bersama

Selain permainan yang melibatkan kreatifitas, ada juga ide-ide lokasi outing yang cocok untuk anak usia dini. Pokoknya semua ide yang disampaikan di buku ini akan memperkaya kita dan mudah dicoba.

Meski buku setebal 205 halaman ini berjudul: Pojok Bermain Anak, 100 Aktifitas Seru. Edukatif dan Islami untuk Homeschooling Anak Usia Dini, namun saya bisa menjamin bahwa semua aktifitas ini cocok untuk dilakukan oleh siapa saja. Baik working parents, stay at home parents, anak sekolah atau homeschooler. Bisa dilakukan bersama anak yang lebih besar, teman-temannya bahkan bisa juga diadopsi oleh para guru untuk berkegiatan di sekolah.

Di akhir buku, disediakan lembaran evaluasi, grafik pertumbuhan anak dan BOOKLET spesial yang berisikan checklist indikator perkembangan anak 0-6 tahun. Menarik, kan. Kalau berminat memiliki buku ini secara gratis, Penerbit Stilletto akan bagi-bagi buku Pojok Bermain Anak.

No comments

Show me that you visited this blog. Thanks!