Membiasakan Anak Mendirikan Shalat Lima Waktu


Saya merasakan sebuah tantangan tersendiri dalam mengajarkan anak shalat ketika sudah menjadi homeschooler, dimana program pendidikan anak dipegang sepenuhnya oleh keluarga. Karena sebelumnya, Naufal pernah menjalani pendidikan formal di kelas 1 dan dia mendapatkan ilmu tentang shalat lebih banyak di sekolah. Di rumah, kami tinggal mensinergikan pendidikan ini dan menerapkannya dalam keseharian selama mereka berada di rumah. Sisanya, sekolah yang memegang.

Kemudian, ketika menjadi keluarga Hser, semua urusan termasuk shalat adalah tanggung jawab orangtua. Mulai dari konsistensi mendirikan shalat pada waktunya, mengajarkan adab yang benar, bacaan-bacaan sholatnya, hafalan surat Al Qur’an dan yang paling penting adalah membuat anak-anak paham kenapa muslim harus mendirikan shalat.

Buku "Pojok Bermain Anak", Segudang Referensi Ide Bermain


Saya beberapa kali menerima pertanyaan seperti ini, “Apa kegiatan yang bisa dilakukan untuk anak usia batita atau balita?”

Seringkali saya menjawab dengan dua kata, “Bermain.” Karena sejauh yang saya ingat, ketika anak-anak saya berusia di bawah 6 tahun yang kami lakukan di rumah adalah bermain bersama.

Sebelumnya, kita bedakan dulu makna menemani anak bermain dengan bermain bersama, ya.

Seberapa Penting Ijazah bagi Anak Homeschooling

 


Kalau teman-teman adalah orangtua homeschooler, berapa sering menerima pertanyaan, “Bagaimana mendapatkan ijazah bagi anak yang homeschooling?” 

Bagi orangtua non homeschooler, pertanyaan apa yang akan terlintas di kepala saat memikirkan tentang homeschooling? “Bagaimana mendapatkan ijazahnya” kah? Kalau iya, artinya teman-teman masih normal :D.