bersama para sepupu sebelum meninggalkan tanah air |
Kami meninggalkan kota tempat tinggal kami selama 3 tahun terakhir. Sejak 2008, saya dan anak-anak pindah ke kota ini, Tabalong di provinsi Kalimantan Selatan, untuk menyusul suami yang ditugaskan di sana. Rencana yang kami susun untuk tinggal paling lama 6-7 tahun di sana sampai Naufal lulus SD, ternyata berubah.
Qadarullah, Allah menuntun kami untuk kembali menjelajah buminya. Di akhir tahun 2011 inilah kami pindahan. Transit sebentar ke Bandung untuk persiapan lokasi dan sebagainya, untuk kemudian pindah selengkapnya di awal tahun 2012.
Tahun 2012...
Usai transit di Bandung selama 1 bulan, kami akhirnya terbang ke tempat baru. Pindahan kali ini bukan pindahan antara kota, bukan juga antar pulau. Tapi antar negara. Kami kembali mengikuti tugas dinas yaitu menuju ke Emerald, sebuah kota kecil di negara bagian Queensland, Australia.
Perjalanan menuju Emerald ini tidak bisa dilakukan dengan satu kali penerbangan, namun perlu sambung menyambung, dimulai dari Jakarta - Sydney selama kurang lebih 8 jam. Kemudian Sydney - Emerald selama kurang lebih 1,5 jam.
transit di Sydney sebelum melanjutkan terbang ke Emerald |
Perjalanan Panjang
Membawa dua anak, usia 7 tahun dan 3 tahun menempuh perjalanan panjang dari Indonesia ke Australia, ternyata tidak seribet yang saya duga. Naufal dan Kayyisha relatif kooperatif, tidak rewel ataupun kelihatan exhausted. Padahal duduk berjam-jam di pesawat untuk anak yang sedang aktif-aktifnya pasti membosankan.
Ada kalanya mereka ingin turun dari kursi, lalu kami izinkan berjalan-jalan sebentar di koridor pesawat. Selebihnya banyak tidur. Karena perjalanan memang dilakukan di waktu malam, dan tiba di pagi harinya.
Makanan yang kami terima di pesawat pertama cukup aman di lidah, karena kami juga bisa order makanan halal. Namun di pesawat domestiknya, makanan yang disajikan tidak bisa kami makan, karena status kehalalannya. Tanpa ragu, di sana jelas-jelas tertulis pork sebagai bahannya, kami langsung hindari. Praktis kami hanya bisa minum saja.
Pengalaman baru lain di pesawat adalah, toilet yang tanpa air. Tentu saja kaget pada awalnya, karena kami tidak ada persiapan. Tapi kalau ingat di film-film, bagaimana orang-orang bule memang terbiasa menggunakan tissue saja sebagai media istinja, baru deh keluar kalimat "Ooooh iya ya."
Lain kali harus persiapan bawa botol aqua deh :).
kelelahan ketika mendarat di bandara negeri kanguru |
Sebuah Penantian
Yang pasti, perjalanan panjang ini merupakan awal sebuah perjalanan seru yang akan kami temui di negeri yang asing buat kami. Akan ada pengalaman baru, bertemu orang-orang yang berbeda wujudnya dengan kami, bahasa baru, kebiasaan baru dan beragam suasana baru.
A new journey awaits.
Nantikan kisah selanjutnya yaa.
No comments
Show me that you visited this blog. Thanks!