8 Langkah Kemping Minim Sampah

 


Kalau teman-teman mendatangi tempat wisata, pasar malam, pesta pernikahan atau apapun yang dikunjungi banyak orang, apa kesamaannya? Yes, jawabannya adalah banyak sampah.

Adalah kebiasaan umum masyarakat kita yang makan menggunakan kemasan sekali pakai, dalam bentuk karton, plastik bahkan styrofoam, lalu meninggalkannya begitu saja. Bagi sebagian orang (atau kebanyakan orang ya?), membuang atau membereskan sisa makanan adalah tugas panitia penyelenggara atau tukang bersih-bersih. Gak heran, usai sebuah acara, yang tersisa adalah sampah yang berserakan.

Tantangan Menjalankan Zerowaste di Rumah


Saya mulai mengenal hidup minim sampah ini sekitar 3 tahun lalu, belajar dari seorang teman praktisi zerowaste yang konsisten. Tapi punya motivasi untuk benar-benar menjalankannya, baru sejak beberapa bulan belakangan ini. Satu hal yang membuat kami “memaksakan diri” menjalankan zero waste lifestyle ini adalah kami belum menemukan cara membuang sampah yang tepat di area rumah. Lalu kami juga melihat ada beberapa titik yang dijadikan tempat pembuangan sampah illegal di lingkungan rumah kami yang baru ini.

Mengontrol Pengaruh Gadget pada Anak Sejak Dini


Seminar-seminar tentang pengaruh gadget pada usia dini tampak menjamur dimana-mana. Kenapa? Karena kini para orangtua begitu resah dengan efek gawai elektronik atau gadget yang terjadi pada anak-anaknya, terutama pada anak usia dini.

Kenapa begitu khawatir? Apakah pengaruh gadget begitu merusak sehingga harus dihindarkan dari anak-anak kita?

Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti sebuah seminar parenting bertema serupa dengan nara sumber seorang psikolog perkembangan anak, Elizabeth Santosa. Catatan tentang seminar ini pernah saya tulisan dalam postingan Tentang Interaksi Anak dengan Gadget.