Bagaimana Mulai Menulis Bagi Pemula

 

menulis bagi pemula

Bagaimana mulai menulis? Ini pertanyaan umum bagi kita yang suka menulis, tapi nggak tahu mau mulai dari mana. Nah, kalau kamu siap untuk serius di dunia menulis, entah jadi blogger, novelis, cerpenis, reviewer, atau apapun, itu butuh ilmu dan tekad.  Tapi perjuangan menuju kesana memang nggak mudah, ya. Yang pertama perlu kita miliki adalah PASSION atau dalam bahasa lain bisa kita sebut NIAT.

Niat ini bukan hanya niat, tapi disertai KESUNGGUHAN. Itulah Passion.

Dalam Islam, niat disebutkan menduduki tempat pertama dalam setiap aktivitas. Seperti kata Hadits Rasulullah SAW (dalam hadits Arbain, no 1) dikatakan, “Amal itu bergantung pada niatnya….dst.”

Juga dalam rukun-rukun ibadah (pasti udah pada tahu karena dipelajari selama kita sekolah, kan?) yang menempati urutan pertama pasti NIAT.

Setelah niat, yang harus kita punya adalah ILMU. Kembali pada hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda,

“Sesungguhnya para malaikat merundukkan saya-sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridha terhadap apa yang diperbuatnya.”

Ilmu banyak dibahas dalam Al Qur’an dan Hadits karena posisinya yang penting dalam amal. Tidak ada AMAL tanpa ILMU, vice versa.

Berkaitan dengan ilmu tentang menulis, di bawah ini seorang penulis senior yang cukup lama menjadi guru saya, yaitu mbak Ifa Avianty rahimahullah, mengizinkan saya membagi ilmu yang pernah beliau sampaikan dalam salah satu kelas menulisnya.

 

Kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu dimiliki oleh seorang calon penulis, agar terbiasa menggali idenya:


1. Senang melatih kreativitas

Misalnya: suka mengerjakan hal-hal yang kreatif atau suka bermain dengan imajinasi, seperti menggambar, mendesain, menjahit, memasak dsb.

Melatih kreativitas ini wajib bagi penulis. Soalnya modalnya emang kreativitas. Tanpa itu, jangan harap umur karir kepenulisan kita akan langgeng.


2. Banyak dan senang membaca

Berapa anggaranmu untuk beli buku, majalah, koran, langganan internet perbulan? Kalau masih gedean anggaran beli2 kosmetik/fashion atau yang lain, wah sayang banget.

Usahakan senang membaca berbagai jenis tulisan. Gunanya untuk memperluas wawasan dan biar gampang menggali sumber ide. Menabunglah untuk mini library di rumahmu. Penulis gak suka baca, kok ya menggelikan:).

 

3. Rajin menulis diary, jurnal, blog, caption di media sosial yang bergizi, atau membawa catatan kecil kemana-mana

Gunanya untuk memudahkanmu membiasakan diri menulis dan mengikat ide. Jangan pikirkan bahasa baku dulu deh. Yang penting nulis aja dulu!

Laura Ingalls Wilder, Anne Frank, RA Kartini, dan beberapa orang besar lainnya, memulai semua pencapaian raksasa mereka dari menulis diary.

 

4. Senang korespondensi

Saat ini, korespondensi adalah hal yang langka. Kita sudah tidak lagi menulis surat dengan tulisan-tulisan panjang. Sebaliknya, karena media yang dipakai adalah ruang chat, maka tulisan kita malah lebih singkat agar lebih cepat dibuat, yang penting maksudnya tersampaikan. Namun, coba deh sesekali menulis surat, minimal untuk diri sendiri dengan menarasikan atau mendeskripsikan sesuatu. Atau malah curhat, daripada curhat di medsos, yekaan.

Gunanya untuk memperluas wawasan, menambah ilmu dan teman/jejaring, melatih menulis yg flowing/mengalir, dan membiasakan memecahkan problem.

 

5. Senang berdiskusi

Sama dengan diatas. Hal ini terutama juga untuk membantumu menemukan ide dan belajar mengamati/meriset. Juga untuk menemukan/menggali sudut2 pandang yang unik.

 

6. Senang mengamati dan meneliti

Sama deh dengan point 4 dan 5.

 

7. Senang dan akrab dengan bahasa

Gunanya sebenarnya utk melatih vocabulary, pemilihan kata, rasa bahasa/gaya/kepatutuan bahasa, dan memudahkan mencari sumber literatur.

Coba cek berapa jenis bahasa asing dan daerah yang kamu kuasai: aktif dan pasif.

 

8. Bersemangat!

Seorang penulis profesional diwajibkan utk selalu punya stok ide dan semangat. Dia harus belajar mengalahkan mood dan kondisi sekitarnya. Tantangan ini cukup berat lho.

Gimana memulainya?

Niatkan yang kuat bahwa kamu mau jadi penulis yang menebar kebaikan secara kontinu (bukan hanya semusim lalu). Lalu pertinggi kualitas ruhiyahmu. Dan jangan lupa berjejaringlah dengan sesama penulis, supaya bisa saling menyemangati dan menguatkan.

 

Nah, kalau kamu sudah punya sebagian dari kebiasaan-kebiasaan tersebut, kamu bisa langsung menulis dan menuangkan ide di kepalamu. Namun kalaupun belum punya kebiasaan ini, belum terlambat untuk memulai. Lalu lanjut aja menulis, minimal untuk konsumsi pribadi atau dibagikan ke kerabat terdekatmu.

 


No comments

Show me that you visited this blog. Thanks!