On the Way to Gold Coast, We're Not There Yet


Tujuan akhir perjalanan kami adalah Brisbane. Jaraknya dari kota MacKay sekitar 10 jam perjalanan (900an kilometer), sehingga di perjalanan kami sempat singgah di beberapa kota kecil untuk istirahat, ke toilet dan makan siang.

Namun, kami urung langsung menuju Brisbane, melainkan ingin menginap di Gold Coast dan menghabiskan beberapa hari di sana. Karena banyak wahana menarik yang bis akita datangi, seperti Sea World, Dreamworld dan Warner Bros Movie World.

Entah yang mana yang akan kami kunjungi, sesuai kecukupan waktu saja.  

Gold Coast adalah kota pinggir pantai, masih satu garis pantai dengan MacKay di East Coast Australia. Kalau kita menyeberang lewat MacKay, Gladstone atau Townsville, kita akan mencapai Great Barrier Reef, area lautan yang kaya akan pesona flora dan faunanya. Sayangkan kami tidak sempat mampir ke sana, karena jaraknya lumayan.

Kami tiba di Gold Coast Ketika hari mulai gelap. Karena saat itu musim dingin, maka jam 5 sore matahari sudah terbenam. Sehingga kami tidak sempat berkeliling kota Gold Coast. Alhamdulillahnya hotel kami dekat pantai, jadi cukup bisa singgah sejenak di pantainya yang sepi. Pantai-pantai di Australia baru ramai kembali di musim panas. Siapa juga yang mau mandi-mandi air laut yang dinginnya seperti es, kan?

Karena merupakan kota tujuan wisata, Gold Coast dipenuhi oleh Gedung-gedung tinggi hotel, penginapan dan apartemen. Juga banyak sekali bar, pub dan restoran. Mencari makanan halal susah bukan main, tapi alhamdulillahnya kami menemukan satu restoran Indonesia yang menyajikan menu-menu khas Indonesia seperti ayam goreng, rendang, soto ayam, gulai dan sebagainya.

 


Atraksi Seru di SeaWorld

Seaworld lah yang akhirnya menjadi pilihan kami untuk berjalan-jalan keesokan harinya. Berbeda dengan di Indonesia, SeaWorld Australia terdiri dari area indoor dan outdoor dan menyajikan banyak sekali atraksi, mulai dari beruang kutub, penguin, lumba-lumba. Ada juga aquarium raksasa dan beberapa kolam dan akuarium kecil-kecilnya. Juga ada wahana permainan mirip niagara-gara di Dufan, roller coaster, pirate ship dan masih banyak lagi.


Kaki saya tidak sanggup memutari semua areanya. Kami berhenti menjelang sore, sekitar waktu ashar. Jarak antara ashar dan maghrib di musim dingin itu dekat, hanya sekitar 1- 1,5 jam. Sisa waktunya, kami habiskan dengan berjalan-jalan di sekitaran pusat kota Goldcoast, belanja souvenir dan hunting makanan halal. Alhamdulillah ada gerai makanan Timur Tengah di pusat perbelanjaannya dan kami juga sempat bertemu dengan seorang pramuniaga asal Indonesia di sebuah took souvenir.

Esoknya, masih di Gold Coast, kami berjalan sejak pagi menunggu sunrise. Eh, cuma saya sendiri ding, karena anak-anak masih kelelahan dan suami menemani mereka. Jadilah saya bersama kamera menunggu sunrise di tepi pantai. Sayangnya awan sangat tebal sehingga gagal mendapat foto matahari yang cantik.


Agak siangnya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Brisbane, kami sempat menumpangi kendaraan amfibi, Bernama QuackADuck, yang bisa berjalan di darat dan di sungai. Seru kan? Kami melewati tepian sungai di antara rumah-rumah mewah dan boat/jet ski pribadi yang terparkir di depannya. Hujan turun, yang menyisakan hawa sejuk setelahnya. Udara tidak terlampau dingin karena awan menghalangi hembusan angin dari daratan, sehingga kami sangat menikmati siang hari terakhir di kota Gold Coast.

Brisbane, here we come….

No comments

Show me that you visited this blog. Thanks!