Perjalanan Emerald - Sydney yang Luar Biasa


Perjalanan panjang ini dimulai dari sebuah kota kecil bernama Emerald, yang terletak di Central Queensland. Kota tempat kami tinggal selama lebih dari satu tahun terakhir. 

Rencana melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi lintas negara bagian ini memang sudah cukup lama. Namun kami menunggu waktu yang tepat dan kami juga lebih siap.

Saat itu adalah awal musim semi, ketika weather forecast mulai memberitakan bahwa cuaca mulai hangat, meskipun cuaca di Emerald sudah mulai hangat sejak akhir musim dingin. Namun karena kami akan menuju ke belahan bumi Selatan, sepertinya kondisinya berbeda. Karena semakin ke Selatan maka kita akan semakin menjauhi garis tropis dan mendekati Kutub Selatan. Maka udaranya akan semakin dingin.

Pagi hari bulan September, perjalanan kami mulai. Perjalanan yang cukup panjang dan pertama kalinya buat kami untuk menempuh ribuan kilometer menggunakan mobil. Sehingga kami merencanakan perjalanan yang santai, banyak berhenti di beberapa kota sebelum menuju destinasi terakhir, Sydney di belahan negara bagian New South Wales.

Jarak Emerald – Sydney dengan menyusuri highway road sepanjang sisi timur Australia kurang lebih 1800 km. Estimasi kami lama perjalanan ini 2 hari, dengan pemberhentian untuk menginap di Gold Coast. Dengan menggunakan mobil sedan yang usianya sudah tidak muda lagi, kami pun berangkat.

Bismillah…

***

Traveling is about the journey, not the destinantion. 

Kalimat tersebut selalu menjadi motto keluarga kami. Bahwa yang kami nikmati bukan semata lokasi tujuan akhirnya, namun perjalanan yang kami lalui juga merupakan momen penting yang harus dinikmati. 

Menyusuri jalan-jalan panjang dan relatif lurus di Australia, tanpa kemacetan dan hambatan, ada enaknya dan nggak enaknya. Enaknya, estimasi waktu perjalanan lebih bisa terukur. Dalam kecepatan rata-rata 100 km/jam, maka bisa diperkirakan jarak 300 km akan memakan waktu 3 jam perjalanan. Lebih-lebih sedikit kalau kita banyak berhenti untuk istirahat. Nggak enaknya adalah bosan dan mudah ngantuk. Sehingga saya dan suami bergantian mengemudikan kendaraan setiap 3-4 jam.

Dalam setiap roadtrip yang pernah kami lakukan, banyak pengalaman seru yang kami temui di perjalanan. Bukan hanya pengalaman lalu lintas yang berbeda dengan di Indonesia, tapi kita akan menemukan banyak hewan liar khas Australia. Ya, kanguru adalah hewan yang bisa kita jumpai di banyak tempat, terutama menjelang malam.

Mereka adalah hewan nokturnal, atau hewan yang aktif di malam hari. Sehingga di siang hari, biasanya mereka memilih berteduh atau leyeh-leyeh aja di bawah pohon. Namun hati-hati nih, adakalanya satu dua kanguru ingin beraksi melompati jalan raya. Sehingga kasus roadkill sangat lazim, deh. Jadi nggak aneh kalau kita melihat bangkai-bangkai kanguru yang mati karena tertabrak tergeletak di pinggir jalan.

Aturan lalu lintas di Australia juga sangat ketat. Jangan coba-coba melanggarnya, atau kendaraan kita akan kena tilang. Karena banyak sekali kamera tersembunyi yang bisa menangkap kesalahan kita.

Saya dan suami juga pernah kena tilang karena mengendarai kendaraan dengan kecepatan 10 km/jam lebih cepat dari aturan. Bayangkan, cuma beda 10 km/jam di jalan bebas hambatan dan sepi kendaraan. Rugi banget kalo kena tilang itu, karena dendanya mahal. Bisa lebih dari $100 AU atau lebih dari 1 juta rupiah.

Perjalanan kami menuju kota pertama relatif aman, tanpa hambatan berarti. Dan kami tiba di Rockhampton sekitar 3 jam menyusuri Capricorn Highway yang panjang. 

ROCKHAMPTON

Ini adalah kota pertama yang kami singgahi, dan merupakan kali ketiga kami datangi. Jaraknya nggak terlalu jauh dari Emerald, hanya sekitar 298 km yang bisa ditempuh selama kurang lebih 3 jam perjalanan nonstop.

Rockhampton atau yang biasa disebut Rocky, ukurannya lebih besar dari Emerald dan tentunya lebih ramai. Terletak di pesisir pantai. Sebelumnya kami mendatangi kota ini untuk melakukan shalat Idul Fitri, karena di sinilah masjid terdekat yang bisa kami kunjungi. Emerald tidak punya masjid, jadi para lelaki yang akan melakukan shalat Jum’at biasa melakukannya di rumah penduduk atau di sebuah aula milik satu gereja.


Kali ini kami nggak berlama-lama singgah di Rocky. Hanya untuk mengunjungi Asian Grocery Store-nya untuk menambah bekal perjalanan. Di supermarket milik warga India ini, menjual cemilan dan makanan instan Indonesia. Sehingga kami merasa perlu membelinya sebagai bekal, khawatir di perjalanan susah menemukan tempat makan yang halal dan cocok di lidah.

Perbekalan sudah cukup banyak, saatnya kami melanjutkan perjalanan.

Dari Rocky kami relatif nggak banyak berhenti, kecuali untuk urusan toilet. Ketika berhenti di toilet, kami biasanya sambil membuka bekal makanan dan anak-anak dibiarkan berlari-lari dulu di taman dekat situ untuk mengistirahatkan badan mereka usai duduk berjam-jam.

Tujuan kami berikutnya adalah Gold Coast, yang jaraknya sekitar 693,9 km dari Rocky. Dan estimasi perjalanan selama 7 jam 43 menit.

Di sepanjang jalan menuju Gold Coast, karena saat itu masih awal musim semi, pemandangan alam belum begitu cantik. Dedaunan yang meranggas ketika musim dingin menyisakan batang-batang pohon yang “botak” atau daun-daun berwarna hijau kecoklatan. Bentang alam Australia yang didominasi oleh padang sabana dan gurun, dengan curah hujan rendah, membentuk vegetasinya tidak hijau segar selayaknya di negeri kita. Ini satu hal yang saya rindukan ketika berada di Australia, yaitu pepohonan dan rumput hijau.

Di kota-kota besarnya Australia, kita baru akan menemukan taman-taman cantik dengan keragaman floranya karena pemerintah mereka merawatnya sedemikian rupa. Sehingga tidak ada taman yang rusak, kotor atau gersang.

Tidak perlu aneh kalau di pinggiran jalan-jalan di Australia kita melihat banyak sekali signage bergambar hewan khas Australia. Nggak hanya kanguru, tapi koala, emu, echidna, wombat, plathypus dan sebagainya. Bahkan ketika kami mengunjungi beberapa pantai yang berbeda, kami pernah menemukan signage dengan gambar buaya, ubur-ubur bahkan hiu. Yang artinya, kehadiran hewan-hewan tersebut sangat mungkin ada di area dimana signage-nya berada.

Setelah kurang lebih 10 jam bermobil dari Emerald akhirnya kami tiba di Gold Coast. Baru separuh perjalanan hingga tiba di destinasi akhir kami, yaitu Sydney. 

GOLD COAST

Kota ini merupakan salah satu destinasi wisata di Queensland yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Lokasinya nggak jauh dari Brisbane, ibukota negara bagiannya. Hanya sekitar satu jam perjalanan. Mengunjungi Gold Coast nggak cukup satu – dua hari. Karena banyaaaak sekali tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Saat itu, kami hanya singgah untuk bermalam. Esoknya kami akan melanjutkan perjalanan ke Sydney yang jaraknya masih sangat panjang. Kami memilih penginapan dekat pantai, supaya bisa menyempatkan singgah untuk membiarkan kaki-kaki kami menyentuh pasir dan air laut. Surfers Paradise adalah salah satu pantai yang paling cantik dan paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Esoknya, perjalanan kami berlanjut meninggalkan kota metropolitan yang tak pernah mati di Gold Coast ini, menuju ke Sydney yang jaraknya 841,9 km, atau perkiraan lama perjalanannya 9 jam 17 menit. Whooaaa another upcoming long journey.

Bismillah…perjalanan kami dimulai kembali.

MELINTASI DUA ALAM BERBEDA, QUEENSLAND DAN NEW SOUTH WALES

Ada yang berbeda ketika kendaraan kami mulai melewati batas negara bagian New South Wales (NSW). Selain plat-plat kendaraan dengan warna dan tanda berbeda, bentang alam dan kekhasan kota-kota yang kami lewati juga berbeda. Ini sungguh menarik perhatian kami.

Setelah meninggalkan Queensland yang relatif datar, kami mulai menemukan area perbukitan. Pepohonan di kanan kiri kami mulai menghijau dengan beberapa bunga warna-warni menyembul di antaranya.

Sangat terasa bahwa kita memang sudah memasuki musim semi. Aroma alam yang segar bisa tercium. Apalagi di salah satu kota kecil di atas bukit, kami melewati sebuah kota yang memiliki pabrik gula. Aroma gula menguar ketika jendela mobil kami buka.

Nggak hanya itu, di atas ketinggian, kami juga melewati sebuah danau yang cukup besar dengan perkebunan di sisi lainnya. Nggak jauh dari sana, kami sempat singgah di sebuah kota kecil (bahkan lebih kecil dari Emerald) yang bangunan-bangunannya seperti ada di abad ke-19. Vintage dan unik sekali.

Perjalanan selama hampir 10 jam di hari ke dua mengantarkan kami tiba di kota Sydney pada malam harinya.

SYDNEY

Rasanya belum lengkap kalau ke Australia tanpa singgah di Sydney, terutama mengunjungi Opera House-nya. Untuk bisa mencapai pelataran Sydney Opera House, kita perlu berjalan cukup jauh dari jalur Botanical Garden. Namun tidak perlu khawatir, karena di taman ini banyak sekali ragam flora dan bunga-bunga yang indah dan mulai bermekaran di musim semi. 

Ketika kami tiba di Sydney, tentunya yang kami cari adalah makanan. Alhamdulillah, nggak jauh dari tempat berhenti, kami menemukan sebuah resto halal India yang menyajikan makanan yang baru pertama kali saya cicipi di sepanjang usia saya. Hahahaha.

Buat kami yang sehari-hari tinggal di kota kecil yaitu Emerald, mengunjungi kota seramai Sydney tentu sangat menyenangkan. Mencoba transportasi publik yang bahkan belum pernah kami coba di tanah air, mengunjungi tempat-tempat iconic seperti Luna Park, Sydney Opera House, Harbour Bridge, bahkan naik ke kapal untuk whale watching. Anak-anak senang sekali. 

Kami juga sempat mengunjungi Sydney Aquarium, Museum of New South Wales, naik Hop On Hop Off Bus berkeliling kota dan menjelajah sampai ke Bondi Beach.

Kami banyak berjalan menyusuri kota. Mencoba makanan-makanan halal yang kami temukan, seperti makanan Turki yang ternyata nggak diterima oleh lidah kampung saya, wkwkwkwk. Namun anak-anak dan suami justru suka. Mereka memang lebih adaptif menerima rasa-rasa baru. 

Sungguh itu adalah pengalaman berharga banget untuk kami sekeluarga. Alhamdulillah, Allah berikan kami rezeki untuk melakukan perjalanan ini, melalui ribuan kilometer hingga tiba di Sydney, sebuah kota yang menjanjikan banyak keseruan. 

PERJALANAN PULANG YANG MENEGANGKAN

Setelah puas menjelajah kota Sydney selama 4 hari, akhirnya kami kembali pulang dan bersiap melalui ribuan kilometer kembali ke Emerald. 

Dalam perjalanan pulang, kami sempat “nyasar” karena diarahkan oleh Google Map melalui jalan yang berbeda. Tadinya ingin coba jalur yang nggak sama, yaitu melewati Toowoomba dan Banana Shire. Namun tiba-tiba, GPS memilihkan jalur yang nggak biasa. Tanpa sadar kami masuk ke area yang tak berpenghuni dan sejauh mata memandang, tak ada tanda-tanda kehidupan selama belasan kilometer.

Ternyata, kami memasuki area outback yang di dalamnya seperti memasuki Safari di Afrika, dimana banyak hewan liar berkeliaran di lapangan yang amat luas.

Kanguru tentu saja hewan terbanyak yang kami temui. Lalu ada juga sekawanan sapi liar yang menghadang perjalanan kami. Dan yang paling bikin shock adalah, tiba-tiba mobil kami menabrak sesuatu hingga ada cipratan darah hingga ke kaca depan.

Kami nggak ada yang berani turun untuk melihat. Sepanjang perjalanan selanjutnya, kami hanya bisa merapalkan doa dan berharap segera menemukan jalanan normal. Apalagi hari juga mulai gelap, dan nggak kebayang rasanya terjebak in the middle of nowhere begitu tanpa ada orang lain.

Bagaimana kalau kami butuh ke toilet? Bagaimana kalau persediaan minum habis? Bagaimana kalau mobil mogok? Hiiiy kami nggak berani membayangkan.

Alhamdulillah, tepat sebelum matahari terbenam kami menemukan jalan raya yang normal dan bertemu dengan kendaraan lainnya. Beberapa jam kemudian, sampai rumah deh. Ternyata memang lebih dekat, namun tegangnya bukan maiiin.

Sampai rumah, saat kami periksa apa yang kami tabrak dalam perjalanan, ternyata itu adalah seekor emu. Emu adalah hewan mirip burung unta khas Australia yang bisa berlari cepat. Sepertinya, dia sedang menyeberang jalan ketika kami menabraknya. Kasihan sekali.

Perjalanan lebih dari sepekan di bulan September 2013 itu berakhir. Banyak pengalaman selama di perjalanan dan keasyikan selama mengunjungi kota-kota yang kami singgahi. Tentunya saat ini kami merindukan kembali momen-momen tersebut. Semoga masih ada usia dan rezeki untuk kembali singgah di Australia. 

No comments

Show me that you visited this blog. Thanks!