Aku dan Literasi

Tidak terasa, sudah hampir 12 tahun saya berkecimpung di dunia literasi, menjadi penulis buku, blogger dan mentor kepenulisan. Waktu yang cukup lama buat saya untuk mencintai dunia yang bersinggungan dengan bahasa dan buku ini. Karena kecintaan ini pula, saya sempat mengikuti pendidikan semi formal, long distance programme di Australian College di bidang creative writing.

Saya dan keluarga sangat mencintai buku. Lebih jauh lagi, sejak saya duduk di bangku SD keluarga kerap memanggil saya kutu buku karena buku adalah pegangan saya sehari-hari. Apalagi kala itu, anak-anak belum disuguhkan dengan konten-konten audiovisual dan teknologi layar sentuh yang kini hampir selalu ada dalam genggaman anak-anak era sekarang.

Mengatur Agenda Keseharian Homeschooling

 


Jadi, bagaimana sih keseharian para homeschoolers? Boleh ngintip dong….

Ada aja lho yang penasaran, hehehe. Tapi memang ya, di awal-awal homeschooling saya juga suka penasaran kepingin kepoin keluarga lain, ngapain aja sih sehari-harinya. Kegiatan saya udah bener belum? Saya udah ada di track yang benar atau salah?

Padahal ya Gaes, nggak ada yang salah atau benar dalam kegiatan homeschooling. Selama kita melakukannya penuh kesadaran dan kita terus berlatih untuk menjalani kehidupan sesuai pakem-pakem kehidupan yang kita anggap prinsip.

Memulai Homeschooling Bagi Pemula

Teman-teman, kalau kita sudah memahami konsep HS itu seperti apa dan tidak ada lagi kerancuan pemahaman tentangnya, maka keputusan untuk memilih menjadi praktisi HS ada di tangan teman-teman sebagai orangtua dan di tangan anak.  

Tentu kita nggak bisa secara sepihak untuk memutuskan HS, tanpa persetujuan anak-anak, karena sejatinya anak-anaklah adalah pelaku HS itu sendiri. Dan anak-anak kita juga perlu diberi pehamahaman agar tahu apa yang akan dijalani dan bagaimana konsekuensinya. 

Menimbang Homeschooling di Masa Pandemi COVID19


Tema homeschooling sedang meningkat di berbagai kelompok obrolan di media sosial. Sebagiannya justru diangkat oleh non praktisi, alias teman-teman yang anak-anaknya bersekolah formal. Mengingat kondisi sekolah online yang masih belum jelas arah dan lamanya. Wacana kembali ke sekolah pun terasa bagaikan momok yang menakutkan karena negeri ini belum “suci” dari virus corona.

Sehingga, banyak orangtua yang melirik alternatif untuk ber- homeschooling, dengan asumsi homeschooling adalah sekolah di rumah.

Nah, kalau homeschooling artinya sekolah di rumah, lalu adakah bedanya dengan school from home, yang sudah diterapkan selama karantina pandemik COVID19 ini?

20 Butir Filosofi Pendidikan Charlotte Mason, bagian 1

 


Dalam bukunya, Charlotte Mason menuliskan prinsip-prinsip pendidikan yang dituangkan dalam 20 butir filosofi. Sebelum lebih jauh membaca ke-10 butir pertama dalam tulisan ini, silakan membaca apa itu pendidikan ala Charlotte Mason dalam tulisan berikut: Apa Yang Ingin Kamu Ketahui tentang CM?

Berikut butir-butir Filosofi Pendidikan Charlotte Mason:

Charlotte Mason, Apa yang Bisa Kita Pelajari Darinya?


Charlotte Mason adalah seorang guru yang berasal dari Inggris, yang mendirikan sebuah sekolah yang berbeda dengan sekolah pada umumnya di jamannya, Era Victoria. Prinsip-prinsip pendidikan Charlotte Mason atau yang dikenal dengan CM, hingga kini masih digunakan terutama oleh para keluarga yang menerapkan homeschooling di keluarga mereka.

Dalam tulisan ini, saya ingin membuat sedikit ringkasan dari highlighted notes yang saya buat saat membaca buku “Cinta Yang Bepikir” karya Ellen Kristi. Kalau teman-teman ingin mengenali pola pikir dan prinsip pendidikannya secara lengkap silakan langsung membaca buku tersebut. Atau lebih dalam lagi membaca 6 Volume buku tulisan Charlotte Mason langsung.