Petualangan itu Bernama Motherhood

bangga menjadi seorang ibu
 “Mi, I think you are the craziest mum I know.”

I wonder, if other mum ever done that kind of thing like what you did, Mi. It’s silly.”

Semacam itulah komentar anak-anak saya, yang sekarang usianya 17 dan 13 tahun. Mereka sering geleng-geleng kepala lihat kelakuan saya. Dorong-dorongan, tickle fight, jojogetan nggak jelas, nyanyi dengan suara asal. Kadang mereka bilang, “If your friend knew you were this silly, what would they say?”

Perjalanan Emerald - Sydney yang Luar Biasa


Perjalanan panjang ini dimulai dari sebuah kota kecil bernama Emerald, yang terletak di Central Queensland. Kota tempat kami tinggal selama lebih dari satu tahun terakhir. 

Rencana melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi lintas negara bagian ini memang sudah cukup lama. Namun kami menunggu waktu yang tepat dan kami juga lebih siap.

Saat itu adalah awal musim semi, ketika weather forecast mulai memberitakan bahwa cuaca mulai hangat, meskipun cuaca di Emerald sudah mulai hangat sejak akhir musim dingin. Namun karena kami akan menuju ke belahan bumi Selatan, sepertinya kondisinya berbeda. Karena semakin ke Selatan maka kita akan semakin menjauhi garis tropis dan mendekati Kutub Selatan. Maka udaranya akan semakin dingin.

Spot Kekinian di Jakarta

Sejak beberapa tahun ke belakang ini, Jakarta yang tadinya identik dengan kata “macet”, mulai mendapat image yang baik. Meski macet belum sepenuhnya dihilangkan, terutama di jam-jam sibuk, tapi kondisinya membaik. Memang sudah menjadi ciri khas kota besar juga sih ya, nggak bisa lepas dari kata macet.

Eksplorasi, Langkah Kecil untuk Melompat Jauh

 


“A JOURNEY OF A THOUSAND MILES BEGINS WITH A SINGLE STEP”

Quote ini menggambarkan seluruh perjalanan OASEksplorasi 2019 yang baru saja dilakukan oleh anak-anak penggalang Pramuka Klub Oase beberapa hari lalu.

Saya masih ingat perjalanan Eksplorasi pertama Naufal di tahun 2016 ke Bandung bersama Tim Jahe. Perjalanan tersebut yang mengawali banyak langkah Naufal setelahnya hingga dia mengikuti program live-in di Banyumas selama satu bulan pada Oktober – November lalu.

Traveling Menggunakan Kendaraan Pribadi atau Umum. Mana yang Seru?


Seorang traveler sejati, pasti ingin mencoba keduanya, bukan? Tapi kalau kondisi travelingnya sudah bersama rombongan sirkus (baca: keluarga plus bocah-bocah yang masih rempong) tentu ada banyak sekali pertimbangan dalam memilih moda transportasi saat traveling.

Berdasarkan pengalaman pribadi, sebelum menikah kemana-mana saya selalu menggunakan kendaraan umum, baik yang jarak dekat maupun jauh. Tapi begitu punya anak, karena alasan nggak mau rempong, saya mengusahakan traveling dengan kendaraan pribadi. Entah dengan meminjam atau menyewa, ketika belum punya sendiri.

Road to Eksplorasi Pakis Banyumas

 

tim Pakis dan mentornya

Kira-kira 1 bulan lalu, Naufal memutuskan akan ikut kegiatan live-in (eksplorasi) di Mts Pakis selama satu bulan lamanya bersama 4 orang temannya yang lain, yaitu Kaysan, Alevko, Anja dan Ratri.  Dan selama dua pekan terakhir ini, obrolan kami banyak seputar persiapan ke sana. Salah satunya, dia harus menyelesaikan tantangan membaca buku Pakis yang berkisah tentang kegiatan di sana, kemudian membuat reviewnya.

So far, dia memang tertarik, apalagi setelah mendapat gambaran dari buku itu. Namun di beberapa hari lalu, semangatnya menurun. Ekspektasinya, ketika live-in di Banyumas ini, dia akan tinggal bersama dua orang temannya yang lain (Alev dan Kaysan) dan bersama-sama terus. Namun ternyata, di sana dia akan tinggal berama keluarga lokal sendiri-sendiri. Nantinya dia akan tinggal bersama satu orang temannya yang asli sana dan blend bersama keluarga asuhnya.

Ketika Anak Kita Mulai Traveling Sendiri

 


Sungguh, urusan melepas anak, yang banyak mengalami penderitaan adalah orangtuanya. Masih ingat ketika menyapih? Siapa yang paling berat? Orangtuanya, kan. Karena ada perasaan nggak tega. Padahal anak hanya perlu pengondisian dan pembiasaan. Begitu juga ketika memisahkan anak tidur sendiri, banyak nggak tega.

Ketika usia anak makin besar, kita makin dihadapkan pada proses lepas melepas. Sampai akhirnya nanti ketika anak kita menikah dan pergi bersama keluarga barunya (huuuuhuuuu, belum berani membayangkan).

Tempat Penuh Kenangan di Bandung

Bandung, selama perjalanan saya mengunjungi beberapa tempat, adalah kota yang belum bisa membuat saya pindah ke lain hati. Bukan hanya karena kota ini adalah tempat saya dilahirkan, tapi juga membawa banyak kenangan dan meninggalkan banyak sudut favorit. Terutama kenangan-kenangan besar yang saya tuliskan dalam blog ini. 

Skill yang Mulai Hilang pada Anak Digital


Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, banyak hal yang dulu dilakukan manual sekarang beralih ke digital. Semuanya terasa lebih mudah dan cepat. Dalam waktu singkat, kita bisa menghasilkan banyak karya dan produk.

Salah satu contoh pekerjaan yang dulu ada, tapi sekarang sudah ditinggalkan orang adalah berkirim surat

Jaman sekarang rasanya hampir tidak ada orang berkirim surat secara manual dan mengirimkannya lewat pos. Saya pernah mempraktikkan untuk anak-anak, meminta mereka punya sahabat pena. 

Buku "Aku Belajar, Tapi Gak Sekolah" Karya Anak HS

selain menulis, Naufal juga menjadi ilustrator untuk buku ini

Menulis merupakan media untuk mengabadikan pengalaman hidup dan buah pikiran. Ini kalimat yang kami share kepada para adik-adik peserta Oase Juru Tulis term 2018 lalu.

Klub Oase memiliki beberapa unit kegiatan, salah satunya adalah Juru Tulis dimana adik-adik (ini sebenarnya anak-anak kami, tapi kami memosisikannya sebagai kakak-adik supaya akrab) mendapat kesempatan untuk menuangkan pengalaman dan perasaan tentang perjalanan homeschooling mereka.

Menjaga Pola Hidup Minimalis Agar Tetap Konsisten


Kalau sebelumnya saya menuliskan beberapa cara agar kita bisa memulai hidup minimalis, dimana hal utama yang perlu kita ubah adalah pola pikir. Iya lah ya, semua berasal dari bagaimana kita memandang kebendaan dan pengaruhnya untuk hidup kita.

Sejauh apapun kita mengusahakan mempunyai barang sesedikit mungkin, tapi kalau kita masih senang belanja dan menganggap hidup kita lengkap dengan memiliki banyak barang, maka kita akan kembali dikelilingi oleh benda-benda, yang belum tentu semuanya kita butuhkan.

Memulai Hidup Minimalis, Susah atau Mudah?


Menjalankan hidup minimalis adalah sebuah proses untuk kembali menjadi diri kita yang sebenarnya. Lebih mindful dalam menjalani kehidupan, punya rencana dan menyederhanakan pikiran. Karena basically kebutuhan kita adalah apa yang kita makan, apa yang digunakan untuk menutupi aurat dan melindungi tubuh serta apa yang menaungi kita. Nah, tidak jauh dari sandang, pangan, papan, bukan?

Tips Mengurus Visa Jepang Sendiri atau Lewat Agen (2019)

Tulisan tentang membuat visa Jepang ini sudah saya update. Karena visa Jepang saya baru approved beberapa hari lalu, jadi saya ingin share pengalaman yang terbaru membuat visa Jepang di tahun 2019.

Jepang sepertinya merupakan negara impian hampir semua orang. Daya tarik Jepang memang unik. Buat kita orang Indonesia, biasanya penasaran ingin melihat alam, budaya, lifestyle masyarakat Jepang dan mencicipi kuliner-kulinernya.